Minggu, 18 Maret 2012

PEMBINAAN PENDIDIKAN dan DAKWAH, PEMERINTAHAN dan KEAMANAN



A. PERKEMBANGAN PENDIFIKAN DAN DAKWAH

Setelah aturan dan hokum islam berjalan dengan baik dan benar di Madinah,Nabi Muhammad SAW mulai menata masalah pendidikan dan dakwah.

Ada cuplikan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW memangggil dua anak yatim yang memiliki sepetak tanah.Tanah itu hendak dibeli oleh Nabi Muhammad guna dibangun masjid diatasnya. Akan tetapi,kedua anak yatim itu enggan menerima harga dari beliau. Kedua anak yatim itu berkata, “Ya Rosululloh, kami bermaksud untuk memberikan saja tanah itu padamu”. Rosululloh menolak pemberian tanah kedua anak yatim itu secara sukarela. Beliau segera membayar harga tanah itu sepenuhnya. Diatas tanah tersebut kemudian segera dibangun masjid. Tindakan Nabi yang demikian itu sangat menggembirakan hati para sahabat.

Lama-kelamaan gelombang hijrah ke Madinah semakin besar.Hampir semua kaum muslimin Mekkah telah berhijrah menyusul beliau ke Madinah, kecuali mereka yang tak mampu berhijrah atau yang di penjarakan oleh kaum Quraisy. Akhirnya, setiap penduduk Madinah menyatakan masuk Islam kepada Nabi.

Untuk mempersatukan umat islam di Madinah, Nabi Muhammad mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshor. Setiap seorang dari kaum Muhajirin dipersaudarakan dengan seorang dari kaum Anshor. Akibatnya kaum Anshor saling berlomba-lomba untuk mendapatkan saudara dari kaum Muhajirin. Pernah salah seorang Anshor berkata kepada salah seorang Muhajirin,”Ambillah separuh dari hartaku dan pilihlah salah seorang dari dua istriku yang kau senangi untuk kau nikahi setelah kuceraikan. Jwab Muhajirin,”Semoga Alloh memberikan berkat padamu, keluargamu, dan hartamu. Tunjukkan saja padaku dimana pasar.”

Begitulah keberadaan pendidikan dan dakwah di Madinah, yang sebelumnya belum maju, namun setelah Nabi Muhammad menata dan mengatur, maka pendidikan dan dakwah berjalan efektif dan pesat.


B. BERKEMBANGNYA PEMERINTAHAN DAN KEAMANAN


1. Mendirikan pemerintahan Islam di Madinah

Untuk memperoleh gambaran yang tepat tentang posisi Nabi Muhammad setelah hijrah pentinglah kita mengingat keadaan watak yang menonjol dari masyarakat Arab pada waktu itu. Pada waktu itu sama sekali tidak terdapat suatu system administrasi dan hukum yang tersusun sebagaimana suatu pemerintahan dalam dunia maju. Setiap suku atau kabilah membentuk suatu kesatuan masyarakat yang merdeka sepenuhnya dan terpisah satu sama lain. Kemerdekaan berlaku juga bagi setiap anggota kabilah untuk menolak atau menerima suatu ketentuan kepala kabilahnya. Apabila kabilah tumbuh menjadi besar dan berkembang, maka dia akan terpecah dalam sub-sub kabilah. Sebaliknya mereka bias bersatu apabila ada serangan musuh atau melancarkan suatu serangan total.


Dengan demikian dapatlah kita mengerti bagaimana Nabi Muhammad di Madinah dapat menjadi pemimpin dari suatu masyarakat besar yang sedang berkembang. Beliau sama sekali tidak merasakan suatu kegelisahan, atau mengkhawatirkan suatu pemberontakan terhadap kekuasaan yang sah. Nabi Muhammad SAW menjalankan kepemimpinannya terhadap rakyat sama seperti yang dijalankan oleh kepala kabilah-kabilah yang lain.

Sukses yang dicapai oleh Nabi Muhammad SAW telah menarik perhatian dari kabilah-kabilah lain dan suku-suku yang ada. Diantaranya, terutama yang tinggal disekitar Madinah untuk bergabung menjadi pengikut beliau dan menikmati perlakuan baik dari Nabi. Nabi Muhammad namanya semakin popular sebagai kepala Negara. Hal itu dikarenakan sikap Nabi:
• Bersikap rendah hatI

• Selalu terbuka terhadap kesusahan mereka

• Kebijaksanaan mendamaikan perselisihan; dan

• Cara mengatur tugas politik yang menguntungkan Islam

2. Mendirikan Masjid dan Ibu Kota di Madinah

Sejak pergantian nama dari Yastrib menjadi Madinah, kota itu semakin dikenal oleh orang-orang Arab. Madinah dijadikan sebagai tempat dan pusat kegiatan pemerintahan, seperti kegiatan agama,ekonomi social,dan kegiatan kebudayaan.
Tidak lama kemudian didirikanlah masjid yang sangat terkenal sampai sekarang yaitu masjid An Nabawi yang artinya masjid kenabian.


3. Membentuk Pertahanan Bersama

Nabi Muhammad SAW dalam membentuk pertahanan tidak memandang golongan dan agama, baik yang beragama Nasrani maupun yang agama Yahudi. Semuanya dijadikan satu kekuatan yang utuh. Nabi Muhammad telah sepakat bahwa kemerdekaan bersama, hak dalam berfikir dan mengeluarka pendapat serta kemerdekaan memeluk agama menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing adalah merupakan landasan masyarakat Madinah yang telah disetujui.

Dengan cara-cara itulah kota Madinah jauh lebih maju daripada kota Mekkah. Kemudian setelah Nabi Muhammad menyusun kekuatan dari kaum Muhajirin dan kaum Anshor, maka tibalah kepada golongan orang-orang Yahudi yang telah lama mendiami kota Madinah.

4. Peristiwa-peristiwa dalam Hijrah Pertama

Beberapa peristiwa dalam masa Hijrah Nabi yang pertama adalah sebagai berikut:
• Setelah 4 hari di Quba Nabi membangun masjid

• Permulaaan diwajibkannya sholat jumat

• Penggunaan genta diganti dengan adzan sebagai tanda masuk waktu sholat



5. Peristiwa-peristiwa dalam Hijrah Kedua

Beberapa peristiwa dalam masa hijrah Nabi Muhammad yang kedua adalah sebagai berikut:
• Selama 16 bulan, Nabi dan umatnya di Madinah jika sholat menghadap ke Baitul Maqdis. Kemudian atas dasar wahyu Alloh, jika sholat diubah menghadap ke Masjidil Haram (Baitulloh)

• Setelah 18 bulan di Madinah, Nabi menerima perintah dari Alloh untuk menjalankan puasa di bulan ramadhan.


• Zakat fitrah diwajibkan bagi kaum muslimin yang mampu

• Sholat hari raya yang di sunnahkan bagi segenap kaum muslimin yaitu sholat idul fitri dan idhul adha.

• Perintah untuk berperang karena akan diperangi atau membalas serangan musuh.

Kemenangan-kemenangan yang diperoleh Nabi setelah hijrah ke Madinah:

• Nabi Muhammad selamat dari kepungan-kepungan dan pembunuhan yang akan dilakukan oleh para pembesar dan pemuda kafir Quraisy

• Terlaksananya ajran-ajaran islam yang di dalamnya mengandung ajaran aqidah dan ubudiyah.

• Berdirinya dan terlaksananya aturan dan hokum ekonomi islam.

• Berdirinya pusat pemerintahan islam yang adil dan merata.

• Jatuhnya orang-orang kafir Quraisy pada tahun ke 8 Hijriyah di kota Mekkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar